Apa Itu DNS Server dan Fungsinya?
Salah satu Layanan server adalah DNS (Domain Name System) Server. Teknologi DNS sangat memudahkan manusia mengakses suatu website.
DNS Server inilah yang membuat kita semua bisa mengakses website dengan nama domain yang mudah dipahami. Tidak perlu menggunakan susunan angka yang ribet dan susah diingat.
Artikel ini akan membahas teknologi DNS lebih jauh. Membahas tentang DNS Server, definisinya, fungsi dan bagaimana cara kerjanya.
Apakah Anda tau susunan angka-angka ini: 69.63.176.13? Itu adalah IP Address untuk Facebook.com.
Bayangkan jika Anda harus menghafal susunan angka seperti itu, setiap kali akan membuka website. Hal itu pasti sangat menyulitkan dan tidak efektif.
Bersyukurlah karena DNS (Domain Name System) berhasil ditemukan. Hal itu memungkinkan Anda untuk bisa mengakses website dengan kata-kata yang lebih mudah dipahami.
Apa itu DNS & DNS Server
DNS Server adalah sebuah komputer server yang menjalankan layanan kerja DNS. DNS sendiri adalah suatu sistem database terdistribusi untuk mencari suatu nama komputer/situs yang terhubung dengan jaringan, menggunakan TCP/IP.
Saat user memasukan URL ke address bar di suatu browser, DNS Server akan menerjemahkan URL menjadi IP Address yang bisa diproses oleh komputer.
Dengan demikian, user bisa membuka halaman suatu website.
Penggunaan DNS server secara default sudah tersetting otomatis di tiap-tiap komputer dan ISP (Internet Service Provider).
Meski sudah tersetting secara default, Anda masih diberi keleluasaan memilih DNS Server. Anda perlu mensettingnya sendiri.
Beberapa orang mengubah DNS Server untuk mempercepat koneksi internet.
DNS ditemukan oleh Dr. Paul Mockapetris. Berkat jasanya menciptakan DNS, dia dianugerahi lifetime achievement award dari ACM Sigcomm. ACM Sigcomm merupakan asosiasi yang menaungi para profesional dengan spesialisasi di bidang jaringan komputer.
Secara umum, fungsi DNS adalah untuk memudahkan manusia dalam mengakses suatu website. Anda tidak perlu lagi menginput IP Address, hanya perlu menuliskan domain dari website tersebut di address bar browser. Hal ini tentu saja jauh lebih efektif.
Fungsi DNS Server
Jika diklasifikasikan, setidaknya ada 7 fungsi utama dari sebuah DNS Server, yaitu:
- Memetakan hostname dan IP Address yang ada secara global.
- Menerjemahkan suatu hostname ke IP address. Berlaku juga sebaliknya.
- Mencari alamat host untuk memenuhi request client.
- Pada sistem cache berperan melakukan pencarian data yang sesuai.
- DNS Server bisa mengidentifikasi komputer yang ada di suatu jaringan sebagai sebuah titik.
- Memfasilitasi pengiriman email dengan mencarikan server yang tepat.
- Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama user mengakses suatu website.
Setelah memahami fungsinya, saatnya Anda mengenali cara kerjanya.
Cara Kerja DNS Server
Sebelum lebih jauh membahas tentang prinsip dan cara kerja DNS server, ada baiknya Anda memahami dulu struktur pada domain. Anda bisa melihatnya dari bagan berikut ini:
Struktur Domain
DNS bisa diibaratkan seperti address book yang sangat canggih, digunakan untuk mencari alamat website di jaringan internet. Tapi bagaimana cara kerjanya?
Direktori DNS pada dasarnya tidak berada di satu tempat fisik. DNS didistribusikan ke berbagai penjuru dunia dan tersimpan di server yang berbeda. Tiap server tersebut menjalin komunikasi yang secara reguler akan memberikan update, informasi, dan redudansi.
Selain dibagikan antar server global, informasi DNS juga di-cache secara lokal di perangkat individu. Dengan demikian, proses request untuk membuka alamat IP yang umum digunakan bisa berjalan lebih efisien.
DNS Server adalah pelaksana proses kerja DNS.
Alur kerja DNS | Sumber: cloudflare.com
Cara Kerja Reguler (Tanpa Cache)
Proses eksekusi DNS tanpa cache akan melibatkan empat server DNS, yaitu: DNS Recursor / DNS Recursive Resolver, Root Name Server, TLD Name Server, dan Authoritative Name Server.
Anda bisa melihat alur kerja DNS dari gambar di atas. Berikut adalah penjelasan lebih jelas tentang alur kerja nya:
1. Request
Anda adalah seorang user. Saat Anda mengetikan suatu url, misalnya jogjahost.co.id, proses DNS Query akan berjalan.
Pada tahap ini, jenis DNS Query yang berjalan adalah Recursive Query.
2. DNS Resolver -> Root Server
DNS Resolver menerima request dari user.
DNS Resolver sekarang sudah bertindak layaknya client. Ia akan mengajukan request (Iterative query) pada DNS Server yang lainnya untuk mencari IP yang tepat.
DNS Resolver berinteraksi dengan Root Server. Pada tahap ini, nama domain di terjemahkan menjadi IP Address. (Tahap 2)
Berdasarkan hasil terjemahan, Root Server akan merespon DNS Resolver dengan alamat TLD Server yang menyimpan informasi berhubungan dengan request user. (Tahap 3)
3. DNS Resolver -> TLD Server
DNS Resolver meminta informasi dari TLD Server berdasarkan data yang didapat dari proses di Root Server. (Tahap 4)
TLD Server kemudian akan merespons dengan alamat IP dari Authoritative Name Server domain, yang di input user. (Tahap 5)
4. DNS Resolver -> Authoritative Name Server
DNS Resolver menghubungi Authoritative Name Server. (Tahap 6)
Server ini memiliki informasi lengkap mengenai berbagai situs web. Authoritative Name Server akan merespon dengan memberi informasi tentang alamat IP dari server asal, web yang ingin dituju oleh user. (Tahap 7)
5. Hasil
Setelah DNS Resolver menggali informasi dari berbagai server lain, ia kemudian memberikan jawaban pada user. (Tahap 8)
Jika domain terdaftar, server asal akan mengirimkan data website ke browser. User akan menerima tampilan websitenya secara utuh dari browser.
Jika user menginput domain yang tidak terdaftar, DNS Resolver akan mengirim pesan error.
Cara Kerja Cache DNS
DNS Resolver juga bisa menyelesaikan DNS Query menggunakan data cache.
Saat Anda menjalankan sejumlah request, DNS Resolver akan menyimpan informasi tersebut dalam cache. Data tersebut tentu saja tidak permanen, hanya bertahan dalam waktu terbatas.
Saat user melakukan request (Non-recursive query), kemudian DNS Resolver menemukan adanya data cache, ia akan mengakses data cache tersebut. Data tersebut langsung dikirimkan ke user sehingga proses pencarian bisa berlangsung lebih singkat. (Tahap 9 & 10)
Hal tersebut hanya bisa berjalan dalam jangka waktu tertentu, selama data cache masih tersimpan. Jika data cache sudah tidak ada, proses reguler akan berjalan.
CATATAN: Seluruh proses di atas berlangsung dengan sangat cepat. User tidak akan menyadari tahap demi tahap yang terjadi.
Beberapa Macam DNS Record
DNS Record adalah informasi yang direquest oleh user pada suatu sistem DNS.
Record sendiri mencatat keterhubungan suatu domain dengan IP. Pencatatan domainnya bervariasi, menyesuaikan kebutuhan user.
Berikut beberapa macam DNS Record yang umum dijumpai:
- A Record: Pada record ini tersimpan hostname atau nama domain, Time to Live (TTL) dan IPv4.
- AAAA Record: Record ini serupa dengan A Record, yang membedakan hanyalah IPnya. Jenis ini menyimpan IPv6.
- PTR Record: Record ini menjalankan peran penerjemahan IP Address ke Hostname/Domain Name. Setting pada record ini bisa dibilang kebalikan dari A Record.
- MX Record: Record ini menyimpan server SMTP. Server ini berguna untuk memfasilitasi komunikasi email dalam suatu domain.
- CNAME Record: Record ini berguna untuk me-redirect domain atau subdomain menuju IP Address tertentu.
- NS Record: Record ini berguna untuk redirect subdomain, yang ditempatkan pada hosting berbeda dengan domain utama.
- CERT Record: Record ini menyimpan suatu sertifikat enkripsi. Sertifikasi ini untuk mengamankan data.
- TXT Record: Record ini bertugas membawa dan menyalurkan data-data yang hanya dimengerti oleh mesin.
- SOA Record: Record ini mengacu pada Authoritative Name Server berikut informasi lengkap dari suatu domain.
DNS: Berselancar di Internet Lebih Nyaman
DNS merupakan teknologi yang memudahkan kita semua berselancar di internet.
Anda tidak perlu menghafal alamat IP yang rumit untuk menuju suatu website. Penggunaan nama domain yang lebih manusiawi sangat memudahkan Anda dalam mengakses suatu website.
Manfaat DNS Server juga bisa Anda rasakan berkaitan dengan keamanan data web. Seluruh aktivitas akses data akan melewati DNS Server terlebih dahulu. Jadi, setiap aktivitas akses data bisa disaring dan lebih diamankan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa kunjungi website http://sulbarbelajar.web.id
Sumber: https://www.jogjahost.co.id/
Post a Comment